Minggu, 14 November 2010

epilepsi

Epilepsi

Apa sih epilepsi itu?
apa penyebab epilepsi?
definisi epilepsi ?
bagaimana cara mengatasi gejala epilepsi itu sendiri???.

Epilepsi, berasal dari bahasa Yunani (Epilepsia) yang berarti ’serangan’. Perlu diketahui, epilepsi tidak menular, bukan penyakit keturunan, dan tidak identik dengan orang yang mengalami ketebelakangan mental. Bahkan, banyak penderita epilepsi yang menderita epilepsi tanpa diketahui penyebabnya.
Penyebab Epilepsi
Otak kita terdiri dari jutaan sel saraf (neuron), yang bertugas mengoordinasikan semua aktivitas tubuh kita termasuk perasaan, penglihatan, berpikir, menggerakkan (otot).
Pada penderita epilepsi, terkadang sinyal-sinyal tersebut, tidak beraktivitas sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain; trauma kepala (pernah mengalami cedera didaerah kepala), tumor otak, dan lain sebagainya.
Umumnya epilepsi mungkin disebabkan oleh kerusakan otak dalam proses kelahiran, luka kepala, stroke, tumor otak, alkohol. Kadang epilepsi mungkin juga karena genetik, tapi epilepsi bukan penyakit keturunan. Tapi penyebab pastinya tetap belum diketahui.

Diagnosis
Hippocrates adalah orang pertama yang berhasil mengidentifikasi gejala epilepsi sebagai masalah pada otak, roh jahat, dan sebagainya. Seseorang dapat dinyatakan menderita epilepsi jika orang tersebut telah setidaknya mengalami kejang yang bukan disebabkan karena alkohol dan tekanan darah yang sangat rendah. Alat bantu yang digunakan biasanya adalah:
* MRI (Magnetic Resonance Imaging) Menggunakan magnet yang sangat kuat untuk mendapatkn gambaran dalam tubuh/ otak seseorang. Tidak menggunakan X-Ray. MRI lebih sensitif dripada CT-Scan.
* EEG (Electro Encephalo Graphy) alat untuk mengecek gelombang otak.



Cara mengatasi gejala epilepsi

Hingga kini belum diketahui obat yang sungguh-sungguh mujarab untuk menyembuhkan penyakit ayan. Usaha terpenting adalah menghilangkan dulu sebab-sebab yang dapat mengakibatkan serangan ayan, misalnya sisa-sisa penyakit raja singa, urat darah mengeras, penyakit-penyakit otak, racun alkohol, cacing-cacing dalam perut dan lain-lain. Untuk usaha dalam mengurangi timbul serangan ayan dan memperkecil bahaya-bahaya bagi penderita ayan adalah antara lain:
1. Hendaknya si penderita menjaga dalam kehidupan sehari-hari, badan dan fikirannya jangan terlampau berat dalam bekerja agar tidak menjadi penat. Jangan diperbolehkan si penderita minum minuman keras, kopi atau teh yang pekat dan jangan terlalu banyak makan daging. Si penderita seharusnya harus banyak memakan sayur-sayuran dan cukup istirahat serta usahakan dapat buang air besar dengan teratur.
2. Si penderita jangan di perbolehkan melakukan sesuatu perbuatan yang sekiranya dapat membahayakan dirinya seperti memanjat pohon atau tangga, meniti jembatan sempit, berdiri dipinggir sungai atau kolam ataupun api, berenang, bersepeda, berjalan sendiri di jalan besar dan berdiri di dekat mesin yang sedang berputar dan lain sebagainya. Karena itu semua, membahayakan si penderita apabila ayan sedang kambuh.
3. Jika tampak tanda-tanda bahwa si penderita akan terserang ayan, maka suruhlah ia menelan 1 atau 2 sendok teh garam dan menghirup bau bawang putih yang sudah ditumbuk halus. Dan juga kaki dan tangannya bisa juga diikat dengan erat, boleh pakai kain atau tali yang besar. Dengan cara demikian, biasanya serangan ayan dapat dihindarkan.
4. Apabila si penderita sudah jatuh pingsan, hendaklah dibaringkan terlentang dan pakaiannya agak dilonggarkan, jika perlu disela-sela gigi atas dan bawah dimasuki kain bersih yang sudah dilipat atau sendok, untuk menghindari lidah tergigit dan biarkan sampai ia sadar kembali.



DWI IKHSANTO TIMOR

tugas sarana prasarana

TUGAS MAKALAH
SARANA PRASARANA
PERALATAN OLAHRAGA ANAK (POA)
(GELANG RAJA)
KARYA TULIS INI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA KULIAH
TAHUN PELAJARAN 2010/2011










DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 :
RAHMAD RIYANTO (46)
RICO DWI ANORAGA (47)
RIZA TAUFIK D.U (48)
TOMI PAMBUDI (49)
ZAENURI (50)
KELAS
II – B

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Kota Kediri
Telp. (0354) 771576
Laporan ini disusun oleh :

Nama : RAHMAD RIYANTO (46)
RICO DWI ANORAGA (47)
RIZA TAUFIK D.U (48)
TOMI PRAMBUDI (49)
ZAENURI (50)
Kelas : II - B

Telah diperiksa, disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing :
Hari : ……………………..
Tanggal : ……………………..

Mengetahui :
Dosen Pembimbing


Ruruh Andayani B., S.Pd



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan lancar.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang suatu materi perkuliahan mengenai Peralatan Olahraga Anak (POA). Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. Samari, SE. M.M
2. Bapak Drs. Sugito selaku Kaprodi Penjaskesrek
3. Ibu Ruruh Andayani B., S.Pd selaku Dosen Sarana Prasarana
4. dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya mendukung sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini dan makalah berikutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa lainnya serta mendapat ridho dari Allah SWT, Amin.



Kediri, 11 November 2010

Tim Penyusun



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………….. ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………............ iv

BAB I : PENDAHULUAN
A. Tujuan …………………….………………………… 1

BAB II : PEMBAHASAN
A. Alat yang digunakan ..………..……………………. 2
B. Langkah – langkah ………………………………… 3

BAB III : PENUTUP
A. Saran ……………………………………………….. 4
B. Kesimpulan ……..………………………………….. 4


PENDAHULUAN

A. TUJUAN
Tujuan diadakannya Peralatan Olahraga Anak (POA) di pendidikan dasar atau pada usia produktif yakni usia anak-anak adalah untuk menstimulasi kekreatifan, kecerdasan, keaktifan, kelincahan dan respon anak pada suatu kegiatan yang diikuti oleh anak tersebut.

Dan wujud dari realisasi makalah ini adalah:
• Anak pada dasarnya akan dikenalkan tentang beberapa olahraga yang masuk dalam kategori atletik. Antara lain lempar cakram dan lempar lembing


PEMBAHASAN

A. Alat yang di gunakan
1. Gelang Raja 3 buah
2. Petak 6 buah

B. Langkah-langkah
LEMPAR CAKRAM
1. Menggunakan materi dasar lempar cakram,yaitu dengan cara lempar dari posisi berdiri ,posisi berdiri kaki sejajar/parallel atu posisi berdiri kaki depan belakang,ayun bola ke belakang dan lempar, (lihat Gambar No.1).Alat-alat tersebut disusun sedemikian rupa sehingga membentuk metode seperti lempar cakram, (Lihat Gambar No.2)















2. Peserta didik akan dibagi menjadi 3 kelompok sama rata. Dengan materi POA yang sama.
3. Di sediakan 3 petak diujung garis,seorang melempar gelang raja harus mengenai sasaran yang telah di tentukan.
4. Setelah itu sasaran lempar yaitu berupa petak
5. Aktifitas ini dilakukan sampai peserta didik di ke tiga kelompok mendapat giliran semua.
6. Peserta didik melakukan lemparan ini tidak hanya sekedar melempar saja, melainkan adu ketangkasan dan ketepatan dengan kelompok lain.


LEMPAR LEMBING
1. Menggunakan materi dasar lempar cakram,yaitu dengan cara lempar dari posisi berdiri ,posisi berdiri kaki sejajar/parallel atu posisi berdiri kaki depan belakang,ayun bola ke belakang dan lempar, (lihat Gambar No.1).Alat-alat tersebut disusun sedemikian rupa sehingga membentuk metode seperti lempar lembing, (Lihat Gambar No.2)





















2. Peserta didik akan dibagi menjadi 3 kelompok sama rata. Dengan materi POA yang sama.
3. Di sediakan 3 petak diujung garis,seorang melempar gelang raja harus mengenai sasaran yang telah di tentukan.
4. Setelah itu sasaran lempar yaitu berupa petak
5. Aktifitas ini dilakukan sampai peserta didik di ke tiga kelompok mendapat giliran semua.
6. Peserta didik melakukan lemparan ini tidak hanya sekedar melempar saja, melainkan adu ketangkasan dan ketepatan dengan kelompok lain.




















PENUTUP

A. SARAN
Sebaiknya kegiatan ini jangan terlalu sama dengan kegiatan aslinya (Lempar cakram dan Lempar lembing), peserta didik cukup tahu dan mengenal tentang beberapa olahraga cabang Atletik.

B. KESIMPULAN
Kegiatan ini dari awal sifatnya hanya sebagai sarana pembelajaran sekaligus sarana bermain. Karena pada usia ini, otak anak mengalami masa perkembangan. Jadi semua hal harus bersifat menarik agar peserta didik suka dan tertarik untuk lebih mendalaminya kelak.